Mengenal Bukit Rhema Gereja Ayam: Ikon Unik di Magelang
Siapa sangka, di tengah hutan perbukitan Menoreh yang sejuk dan asri, berdiri sebuah bangunan ikonik menyerupai ayam raksasa? Bangunan inilah yang dikenal dengan nama Gereja Ayam di Bukit Rhema—destinasi wisata unik yang menggabungkan nilai spiritual, seni arsitektur, dan panorama alam yang luar biasa.
Bukit Rhema bukan sekadar tempat wisata biasa. Tempat ini menyimpan sejarah panjang, makna mendalam, dan pengalaman wisata yang lengkap, mulai dari edukasi, refleksi, hingga keindahan sunrise yang menakjubkan. Tak heran jika tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama karena letaknya yang dekat dengan Candi Borobudur.
Lokasi dan Cara Menuju Bukit Rhema Gereja Ayam
📍 Alamat: Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Bukit Rhema hanya berjarak sekitar:
-
3 km dari Candi Borobudur

-
45 menit dari Kota Magelang
-
±1,5 jam dari Yogyakarta
Akses Menuju Bukit Rhema Gereja Ayam
Akses ke lokasi bisa ditempuh dengan mobil pribadi atau ojek lokal dari area parkir. Jalan menuju lokasi cukup menanjak, tapi sudah tertata rapi. Anda juga bisa menggunakan jasa tur dari Teman Piknik yang menyediakan transportasi dan pemandu wisata.
Sejarah Unik Bukit Rhema dan Pendirian Gereja Ayam
Bangunan ini mulai dibangun pada tahun 1992 oleh Daniel Alamsjah, seorang tokoh Kristen yang mendapat visi dari Tuhan untuk membangun rumah doa berbentuk burung merpati. Namun karena bentuk arsitektur atapnya, bangunan ini lebih dikenal sebagai “Gereja Ayam”.
Pembangunan sempat terhenti pada tahun 2000 karena keterbatasan dana, dan baru kembali dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 2015. Kini, Bukit Rhema telah berkembang menjadi lokasi wisata edukatif dan spiritual untuk semua kalangan dan lintas agama.
Makna Simbolik
-
Bentuk Merpati: Melambangkan damai dan kasih universal
-
Empat Lantai di dalamnya: Mewakili empat aspek kehidupan manusia
-
Mahkota di Puncak Kepala: Spot untuk melihat sunrise dan pemandangan 360 derajat
5 Fakta Menarik Bukit Rhema (Gereja Ayam) Magelang yang wajib kamu ketahui:
1. Awalnya Dirancang Sebagai Burung Merpati, Bukan Ayam
Pendiri Daniel Alamsjah terinspirasi dari mimpi yang memerintahnya membangun rumah doa berbentuk burung merpati bermahkota, simbol perdamaian. Namun, karena teknik pembangunan oleh masyarakat lokal tanpa arsitek profesional, bentuknya justru menyerupai ayam hingga mendapatkan julukan “Gereja Ayam”.
2. Miliki Struktur 7 Lantai dengan Makna Filosofis
Bangunan ini terdiri dari tujuh lantai, masing-masing merepresentasikan tahap perjalanan spiritual manusia, makna doa, keragaman budaya, dan lain-lain. Lantai bawahnya memiliki puluhan ruang doa pribadi multiagama, sedangkan bagian mahkota menjadi area observasi pemandangan indah.
3. Lokasi Syuting Film “Ada Apa Dengan Cinta? 2”
Popularitas Bukit Rhema melesat pesat setelah menjadi lokasi syuting film AADC 2 (2016), menampilkan adegan romantis Cinta dan Rangga. Sejak itu, banyak pengunjung datang demi merasakan suasana ikonis tersebut.
4. Rumah Doa Multireligi dan Pusat Toleransi
Gereja Ayam bukan tempat ibadah satu agama, melainkan rumah doa lintas agama. Di dalamnya tersedia fasilitas doa untuk pemeluk Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Ini menjadikannya simbol kerukunan umat beragama.
5. Dibangun dari 1992–2000, Lalu Riuh Kunjungan Turis
Pembangunan dilakukan sejak 1992 hingga terhenti karena kekurangan dana pada 2000. Bangunan kemudian terbengkalai hingga 2015, ketika viral di internet. Sejak itu, pengunjung lokal dan mancanegara meningkat drastis, termasuk pasangan prewedding dan wisatawan religi
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Tiket Masuk
Harga tiket sangat terjangkau untuk pengalaman wisata yang mendalam:
-
Dewasa: Rp20.000
-
Anak-anak: Rp10.000
-
Paket Sunrise + Teh Jahe + Roti: Rp30.000 (dianjurkan untuk pengunjung pagi hari)
Sudah termasuk akses ke:
-
Area dalam gereja
-
Menara kepala ayam (mahkota)
-
Video edukatif sejarah Bukit Rhema
-
Teh jahe dan camilan lokal
Jam Buka
-
Setiap hari: Pukul 06.00 – 17.00 WIB
-
Sunrise trip tersedia mulai pukul 04.30 WIB
Aktivitas Seru di Bukit Rhema Gereja Ayam
Menikmati Sunrise dari Puncak Mahkota
Ini adalah daya tarik utama. Dari atas kepala ayam, Anda bisa menyaksikan matahari terbit dengan latar:
-
Gunung Merapi
-
Gunung Merbabu
-
Candi Borobudur yang muncul dari kabut
-
Lembah hijau dan sawah luas
Pengalaman ini sering disebut sebagai sunrise terbaik di Magelang, sebanding dengan Punthuk Setumbu.
Wisata Edukasi dan Spiritual
Di dalam bangunan gereja, tersedia ruang-ruang bertema yang menampilkan:
-
Proses pembuatan bangunan
-
Sejarah Daniel Alamsjah
-
Nilai-nilai spiritual dan damai antaragama
-
Lukisan dan foto dokumentasi pembangunan
Taman Doa dan Area Refleksi
Tersedia juga taman doa yang tenang di area belakang, cocok untuk merenung atau meditasi.
Fasilitas Lengkap bagi Pengunjung
Pengelola Bukit Rhema menyediakan berbagai fasilitas penunjang agar wisatawan nyaman:
-
Area parkir luas
-
Ojek shuttle dari parkir ke lokasi (± Rp10.000)
-
Toilet bersih
-
Kafe lokal dengan camilan dan teh jahe
-
Mushola
-
Tempat duduk untuk istirahat
-
Toko oleh-oleh khas Magelang
Tips Berkunjung ke Bukit Rhema Gereja Ayam
Untuk pengalaman terbaik, perhatikan tips berikut:
-
Datang saat pagi buta untuk melihat sunrise
-
Gunakan sepatu nyaman, karena ada jalan menanjak
-
Bawa jaket karena udara cukup dingin di pagi hari
-
Ikuti sesi edukasi sejarah agar kunjungan lebih bermakna
-
Jangan lupa kamera atau ponsel dengan baterai penuh!
Wisata Terdekat Bukit Rhema Gereja Ayam:
Setelah puas di Bukit Rhema, Anda bisa mengunjungi berbagai tempat menarik di sekitarnya:
-
Candi Borobudur (3 km)
-
Punthuk Setumbu – tempat populer sunrise
-
Svarga Bumi – spot foto sawah kekinian
-
Desa Wisata Karangrejo
-
Taman Bunga Pagoda
-
Nepal van Java – ±1 jam dari lokasi
Untuk paket tur kombinasi, Anda bisa langsung menghubungi Teman Piknik.
Kuliner Khas di Sekitar Bukit Rhema Gereja Ayam
Jika lapar setelah naik ke puncak gereja, coba kuliner lokal berikut:
-
Teh jahe dan roti tape (disediakan oleh pengelola Bukit Rhema)
-
Nasi goreng Magelang
-
Bakso Sapi Londo
-
Wedang Uwuh
-
Sate kelinci khas pegunungan
Harga terjangkau mulai dari Rp10.000 – Rp25.000.
Call to Action: Rencanakan Liburan Spiritual Anda Sekarang!
Tertarik mengunjungi Bukit Rhema Gereja Ayam bersama teman, keluarga, atau komunitas?
📞 Hubungi Admin Sekarang di 087838500228
Atau klik langsung WhatsApp
Kami siap bantu:
-
Tiket sunrise
-
Shuttle dan transportasi
-
Tour kombinasi Borobudur, Punthuk, Svarga Bumi
-
Paket edukasi untuk rombongan sekolah dan komunitas
Kesimpulan
Bukit Rhema Gereja Ayam bukan hanya tempat foto-foto unik, tapi juga menawarkan pengalaman spiritual, edukasi sejarah, dan panorama sunrise luar biasa. Bangunan menyerupai ayam ini menjadi simbol perdamaian lintas agama yang menginspirasi banyak orang.
Dengan harga tiket terjangkau, akses mudah, dan lokasi yang dekat dari Borobudur, tempat ini wajib masuk dalam daftar wisata Anda di Magelang. Jangan lewatkan momen melihat matahari terbit dari kepala ayam!
FAQ Tentang Bukit Rhema Gereja Ayam:
1. Berapa harga tiket masuk Bukit Rhema Gereja Ayam?
-
Tiket reguler wisatawan domestik: Rp20.000–25.000 per orang
-
Untuk turis asing biasanya Rp50.000
-
Ada paket sunrise (04.30–07.00) seharga Rp150.000, termasuk shuttle PP, sarapan, dan pemandu.
2. Bukit Rhema Gereja Ayam digunakan syuting film apa?
Lokasi ini terkenal menjadi latar adegan di film “Ada Apa Dengan Cinta? 2” (AADC 2) saat Cinta dan Rangga menjelajahi bagian “kepala” bangunan.
3. Gereja Ayam berpaham atau aliran apa?
Gereja Ayam bukan bagian dari satu aliran agama. Dibangun oleh Daniel Alamsjah sebagai rumah doa terbuka sejak tahun 1989–1990, tempat ini digunakan oleh umat Kristiani, Muslim, Hindu, Buddha, dan pengunjung spiritual lain untuk berdoa atau meditasi.
4. Kenapa disebut Gereja Ayam?
Karena arsitekturnya menyerupai bentuk seekor ayam atau merpati—dengan kepala, tubuh, dan ekor—bangunan ini kemudian dikenal luas sebagai “Gereja Ayam”, meski pendirinya awalnya menginginkan nama “Rumah Doa Bukit Rhema”.
5. Kenapa dinamakan Gereja Ayam?
Sebutan ini berkembang karena bentuk bangunan yang unik—banyak orang melihatnya sebagai ayam—dan dipopulerkan oleh media serta turisme. Padahal, sang pembangun berharap menyerupai merpati, simbol kedamaian, namun konstruksi menimbulkan kesan berbeda.

